6 Perbedaan Reksadana dan Saham yang Wajib Diketahui Investor Pemula

Oleh : Luarsekolah 242

Perbedaan reksadana dan saham kerap dipertanyakan oleh investor pemula yang baru akan mulai menanamkan modalnya. Saham memang telah lama menjadi pilihan investasi jangka panjang yang dipilih oleh investor dengan profil risiko agresif. Di sisi lain, reksadana jadi pilihan aman investor konservatif yang investasi untuk jangka pendek. Lalu, apa beda reksadana dan saham? Berikut ulasannya!

Mengenal reksadana

Reksadana adalah sebuah sarana untuk menghimpun dana dari investor sebagai penanam modal. Modal dari investor ini dihimpun untuk selanjutnya diinvestasikan pada portofolio efek. Karena reksadana adalah sekumpulan dana dari investor, maka modal untuk investasi ini tergolong rendah. Makanya, reksadana banyak dipilih oleh investor pemula dengan modal yang masih minim.


Mengenal saham

Saham adalah tanda penyertaan modal investor dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan memiliki penyertaan, investor memiliki klaim atas pendapatan dan aset perusahaan. Karena saham dibeli sendiri, maka investor harus mengeluarkan modal besar. Namun, keuntungan investasi saham pun juga relatif tinggi.


Perbedaan reksadana dan saham

Sama-sama merupakan instrumen investasi, lalu apa beda reksadana dan saham? Berikut penjelasan lengkap perbedaan reksadana dan saham.

1. Tingkat risiko
Perbedaan reksadana dan saham yang paling menonjol adalah tingkat risiko. Reksadana adalah investasi dengan risiko rendah-sedang, sedangkan saham termasuk investasi berisiko tinggi. Risiko reksadana lebih rendah karena dana dikelola oleh manajer investasi, sedangkan saham seluruh dana dan modal dikelola sendiri oleh investor.
2. Pengelola dana
Seperti yang sudah disebutkan tadi, ada perbedaan pengelola investasi reksadana dan saham. Pengelola dana reksadana adalah manajer investasi, sehingga investor hanya menunggu imbal hasil investasi. Sedangkan pengelola dana saham adalah investor itu sendiri sehingga Anda harus meluangkan waktu memantau pergerakannya.
3. Imbal hasil
Beda reksadana dan saham juga terlihat dari imbal hasilnya. Karena reksadana modalnya kecil, maka imbal hasilnya pun tidak seberapa. Meski begitu, imbal hasil reksadana bisa jadi lebih stabil daripada saham. Sedangkan saham, karena modal investasinya besar, maka keuntungannya pun besar. Namun, ingat, imbal hasil besar ini diikuti dengan risiko yang sama besarnya.
4. Potensi keuntungan
Jika dibandingkan, maka potensi keuntungan investasi reksadana lebih kecil daripada saham. Ini karena modal yang investor keluarkan untuk reksadana tidak sebesar saham. Namun, potensi keuntungan ini seiring dengan tingkat risikonya. Oleh karena itu, apabila Anda menginginkan keuntungan besar, bersiaplah dengan risiko yang sama besarnya.
5. Pencairan dana
Perbedaan reksadana dan saham yang berikutnya adalah proses pencairan dana. Mengingat reksadana dikelola oleh manajer investasi dan pihak lain, maka pencairan dana bisa sekitar lima hari kerja. Sedangkan pencairan dana saham bisa lebih cepat daripada reksadana karena tidak melalui pihak ketiga.
6. Jumlah minimum investasi
Perbedaan reksadana dan saham yang tak kalah mencolok adalah modal investasi. Reksadana bisa dibeli dengan harga mulai dari puluhan ribu, bahkan ada yang hanya Rp10.000. Ini karena reksadana adalah kumpulan dana dari seluruh investor sehingga Anda tidak perlu mengeluarkan modal besar. Sedangkan saham, karena ini adalah efek yang dibeli sendiri, maka modal awalnya lebih besar. Minimum investasi saham biasanya adalah ratusan ribu hingga jutaan rupiah.

Informasi mengenai perbedaan reksadana dan saham bisa membantu Anda menentukan mana instrumen investasi yang sesuai. Ketika memilih instrumen investasi, pastikan sesuai dengan rencana keuangan serta modal yang dimiliki. Anda juga bisa memilih investasi alternatif yang menghasilkan bunga yang menarik dan risiko terukur. Klik di sini untuk mulai!

—-

Anda juga dapat mengakses informasi tentang tips-tips keuangan, gaya hidup, produk keuangan, hingga alternatif investasi di blog.modalku.co.id. Awali kebebasan finansial dengan memperkaya literasi keuangan bersama kami. Ayo jelajahi blog kami!

Artikel blog ini ditulis oleh Modalku, pionir platform pendanaan digital bagi UMKM di Indonesia dan Asia Tenggara. Kami menyediakan pinjaman modal usaha bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tanah air dan membuka opsi investasi alternatif dengan pengembalian menarik bagi pemberi pinjaman.

Modalku memenangkan Global SME Excellence Award dari ITU Telecom, salah satu badan organisasi PBB, di akhir tahun 2017. Modalku juga memenangkan Micro Enterprise Fintech Innovation Challenge yang diselenggarakan oleh United Nations Capital Development Fund (UNCDF) dan UN Pulse Lab Jakarta di tahun 2018. Visi kami adalah memberdayakan UMKM untuk bersama memajukan ekonomi Indonesia.

Lihat statistik perkembangan pesat Modalku di sini.

Tertarik mengenal Modalku lebih baik? Klik di sini.




Artikel Lain :