Business Model Canvas (BMC): Pengertian, Fungsi, dan Contoh

Oleh : Luarsekolah 80086

Business Model Canvas (BMC) adalah alat manajemen strategis untuk mendefinisikan serta mengkomunikasikan ide atau konsep bisnis dengan cepat dan mudah.

 

BMC berbentuk dokumen satu halaman yang bekerja melalui elemen fundamental bisnis atau produk, serta menyusun ide dengan cara yang koheren.

 

BMC sisi kanan berfokus pada pelanggan (eksternal), sedangkan kanvas sisi kiri berfokus pada bisnis (internal).

 

Baik faktor eksternal dan internal bertemu di sekitar Value Proposition, yang merupakan pertukaran nilai antara bisnis Anda dan pelanggan / klien Anda.

 

Mengapa bisnis Anda memerlukan BMC?

- Untuk menggambarkan dengan cepat tentang apa yang dibutuhkan oleh suatu ide.

- Memungkinkan Anda untuk memahami proses yang diperlukan untuk membuat keterhubungan antara ide Anda hingga membuatnya menjadi suatu bisnis.

Memperlihatkan seperti apa pengaruh keputusan pelanggan terhadap sistem bisnis.

Memungkinkan setiap orang untuk mendapatkan ide yang jelas tentang gambaran bisnis.

 
Cara menggunakan BMC

Value Proposition:

Value Proposition adalah pondasi untuk segala bisnis/ produk.

 

Value Proposition merupakan konsep dasar dari pertukaran nilai antara bisnis Anda dengan pelanggan/ klien Anda.

 

Umumnya, value ditukar oleh customer dengan uang ketika masalah mereka diselesaikan oleh solusi bisnis/ produk yang Anda tawarkan.

 

Pertanyaan yang perlu ditanyakan saat mendefinisikan bisnis/ produk adalah:


- Masalah apa yang bisnis saya pecahkan?

Mengapa seseorang ingin masalah ini diselesaikan?

- Apa motivasi yang mendasari masalah ini?

Tips:

Cara yang baik untuk melakukan pendekatan ini bagi pengguna/ pelanggan adalah dengan melihat segmen pelanggan Anda dan mencari tahu di mana produk/ layanan Anda memecahkan masalah bagi pelanggan, berdasarkan Hierarki Kebutuhan Maslow.

Jika Anda menjual produk atau layanan ke bisnis lain, Anda adalah mitra kunci bagi mereka untuk mencapai Value Proposition untuk konsumennya.

Penting untuk memiliki konteks seputar tujuan yang ingin dicapai perusahaan untuk Customer Segments mereka dan di mana bisnis/ produk/ layanan Anda sesuai dalam value chain.

Customer Segments

Customer Segments adalah praktik membagi basis pelanggan menjadi kelompok individu yang serupa dengan cara tertentu, seperti usia, jenis kelamin, minat, dan kebiasaan berbelanja.

Hal-hal yang perlu dipertimbangkan saat menentukan Customer Segments pada bisnis Anda:

- Untuk siapa kita memecahkan masalah?

Siapa orang yang akan menghargai Value Proposition saya?

- Apakah mereka bisnis lain?

- Jika ya, apa karakteristik dari bisnis tersebut?

- Atau, apakah mereka orang lain?

- Apakah Value Proposition saya menarik bagi pria/ wanita atau bahkan keduanya?

- Apakah Value Proposition saya menarik bagi orang  berusia 20 hingga 30 tahun atau remaja?

-  Apa karakteristik dari orang yang mencari Value Proposition saya?

Hal lain yang perlu untuk diukur dan dipahami adalah ukuran market bisnis Anda, dan berapa banyak orang di Customer Segment. Hal ini akan membantu Anda memahami pasar dari perspektif mikro dan makro.

Tempat yang tepat untuk mulai memahami pelanggan Anda adalah dengan membuat persona pelanggan untuk setiap Customer Segments Anda.

Customer Relationships

Sekarang kita tahu Value Proposition dari bisnis kita dan telah mengembangkan Persona untuk lebih memahami Customer Segments atau 'pelanggan' kita, tetapi bagaimana hubungan yang kita miliki dengan pelanggan kita?

Customer Relationships didefinisikan sebagai bagaimana bisnis berinteraksi dengan pelanggannya.

Jadi, apakah bisnis Anda bertemu langsung dengan mereka? Atau lewat telepon? Ataukah bisnis Anda sebagian besar dijalankan secara online sehingga hubungannya juga akan online?

Beberapa contohnya adalah:

Secara langsung

Online

Acara

- Telepon

Langkah yang akan membantu adalah membuat User Journey Map dari pelanggan saat mereka berinteraksi dengan bisnis Anda.

User Journey Map akan membantu memperjelas poin keterlibatan antara Anda dengan pelanggan serta cara yang digunakan untuk berhubungan dengan pelanggan Anda.

Hal tersebut juga akan membantu Anda mulai mendefinisikan operasi Anda sebagai bisnis dan juga membantu mengidentifikasi peluang untuk otomatisasi.

Channels

Channels didefinisikan sebagai jalan yang digunakan pelanggan untuk berhubungan dengan bisnis Anda dan menjadi bagian dari siklus penjualan.

Channels umumnya tercakup dalam rencana pemasaran untuk bisnis Anda.

Pertanyaan bagus untuk ditanyakan saat mengidentifikasi channels untuk menjangkau pelanggan Anda adalah:

Bagaimana cara memberi tahu customer segment tentang value proposition dari bisnis kita?

Dimana pelanggan kita?

Apakah mereka ada di media sosial?

Apakah mereka sedang mengendarai mobil dan mendengarkan radio?

Apakah mereka ada di acara atau konferensi?

Apakah mereka menonton TV?

Contoh dari channels:

Media sosial

- Surat elektronik (email marketing)

Networking

SEM (Search Engine Marketing)

SEO (Search Engine Opmisation)

- Viral Marketing

Blogging

Penjualan dan promosi untuk komisi

Afiliasi

PR

Iklan sosial

Pameran perdagangan

Membangun komunitas

-Iklan offline (billboard, TV, radio)

Memahami cara menjangkau pelanggan sangat penting bagi bisnis Anda.

Key Activities

Key Activities bisnis/ produk adalah tindakan yang dilakukan bisnis Anda untuk mencapai value proposition bagi pelanggan Anda.

Pertanyaan untuk ditanyakan:

- Aktivitas apa yang dilakukan bisnis dalam mencapai value proposition bagi pelanggan?

Sumber daya apa yang digunakan?

Bagaimana waktunya?

Bagaimana keahliannya?

Bagaimana distribusi produknya?

Bagaimana pengembangan teknisnya?

Bagaimana strateginya?

Tindakan apa yang diperlukan dilakukan untuk mencapai value exchange?

Contoh:

Consulting

Designing

Pengembangan web

Baking

Driving

Key Resources

Selanjutnya Anda harus memikirkan tentang sumber daya praktis apa yang diperlukan untuk mencapai key activities (tindakan) bisnis?

Key artinya sumber daya yang dibutuhkan bisnis Anda untuk berbisnis.

Sumber daya ini adalah apa yang dibutuhkan secara praktis untuk melakukan tindakan/ aktivitas bisnis Anda:

Ruang kantor

Komputer

Hosting

Orang (staf)

Koneksi internet

Mobil

Listrik

Key Partners

Key Partners adalah daftar perusahaan/ pemasok/ pihak eksternal lain yang mungkin Anda perlukan untuk mencapai key activities bisnis dan memberikan value kepada pelanggan.

Gambaran dari Key Partners yakni 'jika bisnis saya tidak dapat mencapai value proposition sendirian, siapa lagi yang perlu saya andalkan untuk melakukannya?'.

Contohnya adalah 'jika saya menjual bahan makanan kepada pelanggan, saya mungkin memerlukan pembuat roti lokal untuk menyediakan roti segar ke toko saya'.

Mereka adalah mitra kunci untuk mencapai value yang dijanjikan bisnis saya kepada pelanggan.

Cost Structures

Cost Structures bisnis Anda didefinisikan sebagai biaya moneter operasi bisnis.

Berapa biaya untuk mencapai key activities bisnis saya?

- Berapa biaya key resources dan key partnerships saya?

Berapa biaya untuk mencapai value proposition bagi pelanggan/ pengguna saya?

Apakah terdapat biaya tambahan untuk menjalankan bisnis?

Bagaimana hukumnya?

Bagaiamana pertanggungjawabannya?

Berapa biaya bisnis saya?

Berapa opportunity cost dalam menjalankan bisnis Anda?

Revenue Streams

Revenue Streams didefinisikan sebagai cara bisnis Anda mengubah Value Proposition atau solusi untuk masalah pelanggan menjadi keuntungan finansial.

Penting juga untuk memahami harga bisnis Anda sesuai dengan pain of purchase customer sebagai alat untuk menyelesaikan masalah bagi pelanggan Anda.

Tapi bagaimana bisnis Anda mendapatkan penghasilan?

Terdapat banyak revenue stream yang bisa diaplikasikan:

Pay per product (pay per view)

Biaya layanan

Fixed rate

Subscription

Dividen

Referral

Freemium

Written by: Muhammad Tegar Aditya, Tim Luarsekolah

Masih bingung untuk mengaplikasikan Business Model Canvas bagi bisnis Anda? Jangan khawatir! Anda dapat mempelajarinya lebih dalam lagi, dengan mengkliknya di sini.




Artikel Lain :