Business Model Canvas
(BMC) adalah
alat manajemen strategis untuk mendefinisikan serta mengkomunikasikan ide atau
konsep bisnis dengan cepat dan mudah.
BMC berbentuk dokumen satu
halaman yang bekerja melalui elemen fundamental bisnis atau produk, serta
menyusun ide dengan cara yang koheren.
BMC sisi kanan berfokus pada
pelanggan (eksternal), sedangkan kanvas sisi kiri berfokus pada bisnis
(internal).
Baik faktor eksternal dan
internal bertemu di sekitar Value Proposition, yang merupakan pertukaran nilai
antara bisnis Anda dan pelanggan / klien Anda.
Mengapa bisnis Anda memerlukan BMC?
- Untuk menggambarkan dengan cepat tentang apa yang dibutuhkan oleh suatu ide.
- Memungkinkan Anda untuk memahami proses yang diperlukan untuk membuat keterhubungan antara ide Anda hingga membuatnya menjadi suatu bisnis.
- Memperlihatkan seperti apa pengaruh keputusan pelanggan terhadap sistem bisnis.
- Memungkinkan setiap orang untuk mendapatkan ide yang jelas tentang gambaran bisnis.
Cara
menggunakan BMC
Value
Proposition:
Value Proposition adalah
pondasi untuk segala bisnis/ produk.
Value Proposition merupakan
konsep dasar dari pertukaran nilai antara bisnis Anda dengan pelanggan/ klien
Anda.
Umumnya, value ditukar oleh
customer dengan uang ketika masalah mereka diselesaikan oleh solusi bisnis/
produk yang Anda tawarkan.
Pertanyaan yang perlu ditanyakan saat mendefinisikan bisnis/ produk adalah:
- Masalah apa yang bisnis saya pecahkan?
- Mengapa seseorang ingin masalah ini diselesaikan?
- Apa motivasi yang mendasari masalah ini?
Tips:
Cara yang baik untuk
melakukan pendekatan ini bagi pengguna/ pelanggan adalah dengan melihat segmen
pelanggan Anda dan mencari tahu di mana produk/ layanan Anda memecahkan masalah
bagi pelanggan, berdasarkan Hierarki Kebutuhan Maslow.
Jika Anda menjual produk
atau layanan ke bisnis lain, Anda adalah mitra kunci bagi mereka untuk mencapai
Value Proposition untuk konsumennya.
Penting untuk memiliki
konteks seputar tujuan yang ingin dicapai perusahaan untuk Customer Segments
mereka dan di mana bisnis/ produk/ layanan Anda sesuai dalam value chain.
Customer
Segments
Customer Segments adalah
praktik membagi basis pelanggan menjadi kelompok individu yang serupa dengan
cara tertentu, seperti usia, jenis kelamin, minat, dan kebiasaan berbelanja.
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan saat menentukan Customer Segments pada bisnis Anda:
- Untuk siapa kita memecahkan masalah?
- Siapa orang yang akan menghargai Value Proposition saya?
- Apakah mereka bisnis lain?
- Jika ya, apa karakteristik dari bisnis tersebut?
- Atau, apakah mereka orang lain?
- Apakah Value Proposition saya menarik bagi pria/ wanita atau bahkan keduanya?
- Apakah Value Proposition saya menarik bagi orang berusia 20 hingga 30 tahun atau remaja?
- Apa karakteristik dari orang yang mencari Value Proposition saya?
Hal lain yang perlu untuk
diukur dan dipahami adalah ukuran market bisnis Anda, dan berapa banyak orang
di Customer Segment. Hal ini akan membantu Anda memahami pasar dari perspektif
mikro dan makro.
Tempat yang tepat untuk
mulai memahami pelanggan Anda adalah dengan membuat persona pelanggan untuk
setiap Customer Segments Anda.
Customer
Relationships
Sekarang kita tahu Value
Proposition dari bisnis kita dan telah mengembangkan Persona untuk lebih
memahami Customer Segments atau 'pelanggan' kita, tetapi bagaimana hubungan
yang kita miliki dengan pelanggan kita?
Customer Relationships
didefinisikan sebagai bagaimana bisnis berinteraksi dengan pelanggannya.
Jadi, apakah bisnis Anda
bertemu langsung dengan mereka? Atau lewat telepon? Ataukah bisnis Anda
sebagian besar dijalankan secara online sehingga hubungannya juga akan online?
Beberapa contohnya adalah:
- Secara langsung
- Online
- Acara
- Telepon
Langkah yang akan membantu
adalah membuat User Journey Map dari pelanggan saat mereka berinteraksi dengan
bisnis Anda.
User Journey Map akan
membantu memperjelas poin keterlibatan antara Anda dengan pelanggan serta cara
yang digunakan untuk berhubungan dengan pelanggan Anda.
Hal tersebut juga akan
membantu Anda mulai mendefinisikan operasi Anda sebagai bisnis dan juga
membantu mengidentifikasi peluang untuk otomatisasi.
Channels
Channels didefinisikan
sebagai jalan yang digunakan pelanggan untuk berhubungan dengan bisnis Anda dan
menjadi bagian dari siklus penjualan.
Channels umumnya tercakup
dalam rencana pemasaran untuk bisnis Anda.
Pertanyaan bagus untuk ditanyakan saat mengidentifikasi channels untuk menjangkau pelanggan Anda adalah:
- Bagaimana cara memberi tahu customer segment tentang value proposition dari bisnis kita?
- Dimana pelanggan kita?
- Apakah mereka ada di media sosial?
- Apakah mereka sedang mengendarai mobil dan mendengarkan radio?
- Apakah mereka ada di acara atau konferensi?
- Apakah mereka menonton TV?
Contoh dari channels:
- Media sosial
- Surat elektronik (email marketing)
- Networking
- SEM (Search Engine Marketing)
- SEO (Search Engine Opmisation)
- Viral Marketing
- Blogging
- Penjualan dan promosi untuk komisi
- Afiliasi
- PR
- Iklan sosial
- Pameran perdagangan
- Membangun komunitas
-Iklan offline (billboard, TV, radio)
Memahami cara menjangkau
pelanggan sangat penting bagi bisnis Anda.
Key
Activities
Key Activities bisnis/
produk adalah tindakan yang dilakukan bisnis Anda untuk mencapai value
proposition bagi pelanggan Anda.
Pertanyaan untuk ditanyakan:
- Aktivitas apa yang dilakukan bisnis dalam mencapai value proposition bagi pelanggan?
- Sumber daya apa yang digunakan?
- Bagaimana waktunya?
- Bagaimana keahliannya?
- Bagaimana distribusi produknya?
- Bagaimana pengembangan teknisnya?
- Bagaimana strateginya?
- Tindakan apa yang diperlukan dilakukan untuk mencapai value exchange?
Contoh:
- Consulting
- Designing
- Pengembangan web
- Baking
- Driving
Key
Resources
Selanjutnya Anda harus
memikirkan tentang sumber daya praktis apa yang diperlukan untuk mencapai key
activities (tindakan) bisnis?
Key artinya sumber daya yang
dibutuhkan bisnis Anda untuk berbisnis.
Sumber daya ini adalah apa yang dibutuhkan secara praktis untuk melakukan tindakan/ aktivitas bisnis Anda:
- Ruang kantor
- Komputer
- Hosting
- Orang (staf)
- Koneksi internet
- Mobil
- Listrik
Key Partners
Key Partners adalah daftar
perusahaan/ pemasok/ pihak eksternal lain yang mungkin Anda perlukan untuk mencapai
key activities bisnis dan memberikan value kepada pelanggan.
Gambaran dari Key Partners
yakni 'jika bisnis saya tidak dapat mencapai value proposition sendirian, siapa
lagi yang perlu saya andalkan untuk melakukannya?'.
Contohnya adalah 'jika saya
menjual bahan makanan kepada pelanggan, saya mungkin memerlukan pembuat roti
lokal untuk menyediakan roti segar ke toko saya'.
Mereka adalah mitra kunci
untuk mencapai value yang dijanjikan bisnis saya kepada pelanggan.
Cost
Structures
Cost Structures bisnis Anda didefinisikan sebagai biaya moneter operasi bisnis.
- Berapa biaya untuk mencapai key activities bisnis saya?
- Berapa biaya key resources dan key partnerships saya?
- Berapa biaya untuk mencapai value proposition bagi pelanggan/ pengguna saya?
- Apakah terdapat biaya tambahan untuk menjalankan bisnis?
- Bagaimana hukumnya?
- Bagaiamana pertanggungjawabannya?
- Berapa biaya bisnis saya?
- Berapa opportunity cost dalam menjalankan bisnis Anda?
Revenue
Streams
Revenue Streams
didefinisikan sebagai cara bisnis Anda mengubah Value Proposition atau solusi
untuk masalah pelanggan menjadi keuntungan finansial.
Penting juga untuk memahami
harga bisnis Anda sesuai dengan pain of purchase customer sebagai alat untuk
menyelesaikan masalah bagi pelanggan Anda.
Tapi bagaimana bisnis Anda
mendapatkan penghasilan?
Terdapat banyak revenue stream yang bisa diaplikasikan:
- Pay per product (pay per view)
- Biaya layanan
- Fixed rate
- Subscription
- Dividen
- Referral
- Freemium